‘Sharenting’ atau aktivitas orang tua membagikan informasi anak di media sosial memiliki berbagai risiko. Untuk menghindarinya, orang tua perlu memiliki literasi digital. Benarkah demikian?
Dibutuhkan kontribusi yang lebih baik dari beragam aktor, mulai dari pemerintah, platform digital hingga kelompok masyarakat sipil untuk melawan gangguan informasi pada menjelang Pemilu 2024.
TikTok mengalami lonjakan ‘postingan’, ‘streaming’ langsung, dan diskusi tentang Al-Qur'an, dengan banyak yang menyebut keimanan Islam yang mereka lihat di warga Gaza sebagai inspirasi mereka.
Obrolan grup dapat menjadi tempat kegembiraan, solidaritas, dan perlindungan. Namun hal ini juga dapat menyita waktu dan menimbulkan perasaan cemas dan khawatir.
Daya tarik “bocah kosong” menunjukkan adanya perlawanan terhadap hegemoni dalam dunia hiburan. Ini perlahan mengubah pandangan, nilai-nilai, dan preferensi budaya masyarakat.
Kultur pembiaran terjadi akibat besarnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik. Ini dapat berdampak buruk pada psikologi individu dan melanggengkan tindakan-tindakan kriminal.
Aktivisme digital di Indonesia meningkat secara kuantitas, namun masih lemah secara kualitas. Publik harus didorong melakukan aktivisme digital yang bisa membawa perubahan sosial.